Jumat, 29 Juli 2011

BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA ENDOGEN DAN EKSOGEN

TENAGA GEOLOGI YANG MEMBENTUK MUKA BUMI
Tenaga geologi meliputi
A. Proses Endogenik, terdiri dari  tektonisme (diastropisme), vulkanisme,dan gempa bumi (seisme)
B. Proses Eksogenik, terdiri dari pelapukan, erosi, sedimentasi, dan masswasting

Permukaan bumi sebagai ruang tempat hidup manusia, tumbuh-tumbuhan, dan hewan bukanlah hamparan wilayah yang seluruhnya datar, melainkan memperlihatkan bentuk yang sangat bervariasi. ada daerah yang tinggi, rendah, datar, bergelombang, lereng, berbukit-bukit, bahkan bergunung-gunung, palung (trench), lubuk, continental shelf, ambang laut, punggung laut. perbedaan permukaan bumi ini dinamakan relief muka bumi. Relief muka Bumi dikelompokkan menjadi relief benua dan relief samudera (dasar laut)

Bentukan-bentukan di daratan maupun di lautan disebabkan oleh tenaga pembentuk muka bumi yang disebut tenaga Geologi. Tenaga geologi inisecara umum dapat dibedakan atas tenaga yang berasal dari dalam bumi atau proses Endogenik dan tenaga yang berasal dari luar bumi atau proses Eksogenik.

A. Proses Endogenik Tektonisme
Tenaga tektonis merupakan tenaga dari bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan letak lapisan permukaan bumi secara mendatar atau vertikal. Karena adanya gaya atau tenaga yang berasal dari dalam bumi, maka permukaan bumi yang tadinya rata mengalami perubahan bentuk.
a. Tektonim Epirogenesa
adalah pergerakan lempeng tektonik yang sangat lambat meliputi wilayah yang sangat luas. epirogenesa ditandai dengan naik turunnya daratan. Epirogenesa dikelompokkan menjadi Epirogenesa positif dan epirogenesa negatif. epirogenesa positif adalah gerakan dengan arah ke bawah menyebabkan daratan mengalami penurunan dan seolah-olah permukaan laut menjadi naik. epirogenesa negatif adalah gerakan dengan arah ke atas menyebabkan naeknya permukaan daratan dan seolah-olah permukaan laut menjadi turun.
b. Tektonik Orogenesa
adalah pergerakan lempeng tektonik yang sangat cepat meliputi wilayah yang sempit. tektonik Orogenisa merupakan proses pembentukan gunung atau pegunungan akibat adanya tabrakan (konvergen) lempeng benua, tabrakan sessar bawah benua dengan lempeng samudera, perekahan continen atau pergeseran punggung samudera dengan benua.
Tenaga Endogenik dengan arah vertikal mengakibatkan tonjolan permukaan bumi berbentuk Kubah (Dome). Sedangkan tenaga Endogenik yang arahnya lateral atau horizontal mengakibatkan lipatan (Fold) di bumi dan patahan atau  sesar (Fault), dan retakan (jointing), pelengkungan (warping).


Salah satu contoh hasil tektonis Orogenesa yaitu Lipatan (Fault), Patahan (Fold), Retakan (Joint), Pelengkungan (Warping)

GAMBAR PATAHAN







GAMBAR LIPATAN








Contoh epirogenesa positif dan negatif






Contoh jalur pegunungan lipatan di Indonesia
1. Pegunungan Sirkum Mediterania yang memanjang mulai Pegunungan Atlas (Afrika Utara) yang bergabung dengan Pegunungan Alpen (Eropa Selatan) dan  Pegunungan Himalaya (Asia) akhirnya jalur pegunungan tersebut berbelok ke selatan dan berangkai dengan pegunungan selatan di wilayah Indonesia.
2. Pegunungan Sirkum Pasifik jalur pegunungan lipatan ini mulai dari Pegunungan Andes (Amerika Selatan) bersambung dengan pegunungan Rocky (Amerika Utara) kemudian berbelok ke kepulauan Jepang dan bersambung dengan pegunungan di kepulauan Filipina. Pada akhirnya jalur pegunungan ini sampai di wilayah Indonesia.


KONSEP LAIN DARI TENAGA PEMBENTUK MUKA BUMI

Bentuk muka bumi dapat mengalami perubahan akibat tenaga yang berpengaruh terhadap kulit bumi (litosfer). Pada dasarnya ada 2 tenaga pembentuk muka bumi yaitu

1. Tenaga Asal dalam (Endogen) yang berasal dari dalam bumi
Tenaga asal dalam ini biasanya bersifat membangun, karena dapat membentuk relief atau ketinggian seperti gunung api, punggungan, bukit dan sebagainya, tentu saja membutuhkan waktu yang sangat lama.
Tenaga Endogen dibagi menjadi 3 golongan :
1. Tektonisme atau tektogenesa, dibagi mendjadi
a. epirogenesa (pembentukan benua), adalah gerakan tenaga endogen yang sangat lambat dan meliputi areal yang sangat luas. Apabila permukaan bumi bergerak turun, permukaan laut seolah-olah naik sehingga disebut gerak epirogenesa positif. Contohnya terjadinya kepulauan Maluku dan Banda. Jika permukaan bumi naik dan tampak permukaan laut seolah-olah turun dinamakan gerak epirogenesa negative, contohnya terjadi di pulau Buton dan Timor # 15
b. orogenesa (pembentukan pegungan) adalah gerakan tenaga endogen yang relativ cepat dan meliputi wilayah yang sempit, akibatnya akan terbentuk pegunungan. Contohnya pegunungan Bukut Barisan (Sumatera) Pegunungan Seribu (Jawa) dan Pegunungan Verbeek (Sulawesi). Selain itu gerakan ini dapat menimbulkan terbentuknya lipatan, patahan dan retakan # 16
1. Lipatan
Lipatan ini disebabkan oleh gerakan dari dalam bumi akibat dari tekanan yang besar dan temperature yang tinggi sehingga sifat batuan menjadi cair , liat dan plastis (lentur). Jika ada tenaga tektonik yang mendorong akan terlipat. Bagian puncak disebut antiklinal dan bagian lembah disebut sinkilal. Berikut ini ada beberapa jenis/ formasi lipatan : # 17

2. Patahan
Patahan terjadi akibat kulit bumi yang bersifat padat dan keras mengalami retak atau patah pada saat terjadi gerakan tektonik. Bentang alam yang terjadi oleh sebab patahan adalah : gawir, triangle faced, sesar, lembah, fault, rift, horst, graben dan basin (cekungan structural)

Akibat dari adanya tenaga tektonisme negative yaitu timbulnya bencana alam seperti erosi, longsoran dan sedimantasi . Sedangkan akibat tenaga tektonik positif adalah timbulnya cebakan (kantong-kantong) minyak dan gas alam yang ditemukan pada patahan dan lipatan dan sesar yang kondisinya memenuhi syarat. Contoh : Sesar di utara pulau Jawa. # 18

2. Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua gejala yang terjadi akibat dari adanya aktifitas magma atau dapat diartikan gerakan magma dari dapur magma ke dalam lapisan kulit bumi (intrusi) dan atau keluar permukaan bumi (ekstrusi). Magma adalah batuan yang cair pijar bertemperatur tinggi terdapat di lapisan kulit bumi terbentuk dari mineral dan gas . Magma dapat bergerak ke segala arah # 19

a. Intrusi magma
Penyusupan magma yang hanya sampai ke dalam lapisan kulit bumi, membeku dan membentuk batuan di lapisan kulit bumi. Hal ini akan membentuk struktur sebagai berikut
1) Batolit adalah batuan beku yang terbentuk dalam dapur magma karena penurunan suhu yang sangat lambat.
2) Lakolith adalah magma yang menyusup diantara lapisan kulit bumi menyebabkan lapisan di atasnya terangkat menyerupai lensa cembung, sementara permukaan di atasnya tetap rata.
3) Keping intrusi atau sill yaitu lapisan magma tipis menyusup diantara lapisan batuan
4) Intrusi Korok atau Gang adalah hasil intrusi magma yang memotong lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng
5) Apofisa adalah cabang dari intrusi gang tetapi lebih kecil
6) Diaterma adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder mulai dapur magma sampai ke permukaan bumi. # 20

b. Ekstrusi magma
Ekstrusi yaitu proses kelarnya magma sampai keluar permukaan bumi, dapat menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi dapat terjadi di daratan maupun di dasar laut. Berdasarkan bentuk lubangnya ekstrusi dibedakan menjadi 3 yaitu
1. Ekstrusi linear, yaitu keluarnya magma melalui retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk gunung api berderet. Contohnya : gunung api sepanjang Sumatera bagian tengah, Jawa tengah dan Jawa Timur.
2. Ekstrusi Areal, yaitu letak magma yang dekat dengan permukaan bumi menyebabkan lelehan pada areal tertentu. Contohnya : Yellowstone National Park (USA)
3. Ekstrusi sentral, yaitu magma yang keluar malalui sebuah lubang (saluran magma) dan membantuk gunung api tunggal atau terpisah. Contoh : Gunung Krakatau, G. Vesuvius, G. Muria # 21
Berdasarkan sifat erupsi dan bahan yang dikeuarkan gunung api dibedakan manjadi :
1. Gunung api perisai, magma yang kaluar sangat encer sehingga membentuk lereng yang sangat landai dan melebar seperti perisai.Contohnya : G. Maona Loa dan Maona Kea di Hawaii.
2. Gunung api Maar, akibat letusan eksplosif dengan material sedikit dengan sumber magma sangat dangkal dan sempit.Bekas kawahnya biasanya landai dan mambentuk danau kawah. Contohnya : Ranu Klakah di gunung Lamongan (Lumajang) dan danau Eifel di Perancis
3. Gunung api Strato, keluarannya berselang seling antara material efusif dan eksplosif sehingga lerengnya berlapis-lapis. Jenis ini banyak ditemukan di Indonesia, Contohnya : G. Semeru, G.Kelud, G. Merbabu. # 22
Berdasarkan kekuatan letusannya, erupsi gunung api dibedakan menjadi 2:
1. Erupsi Eksplosif, menyebabkan letusan hebat, akibat tekanan gas yang sangat kuat, amterial yang dikeluarkan biasanya padat dan cair.
2. Erupsi effusive,biasanya letusan ini tidak menimbulkan kerusakan karena materialnya sangat encer, sedikit material padat dengan ukuran kecil, tekanan gas sangat lemah. # 23
Jenis material yang dikeluarkan oleh gunung api:
1. Padat (eflata) terdiri dari bom(batu besar), lapilli(kerikil), pasir, debu, batu apung. Berdasarkan asalnya :
a. Efflata allogen (berasal dari sekitar kawah)
b. Efflata autogen (berasal dari dalam dapur magma/pyroklastika)

2. Cair, meleleh melalui lubang kawah .
a. Lava, magma yang meleleh melalui kawah gunung api
b. Lahar panas, campuran magma dan air yang mengalir sebagai lumpur panas
c. Lahar dingin, material gunung api yang terbawa air saat hujan turun
3. Gas (ekhalasi)
a. Gas belerang/ H2S (sulfatar)
b. Uap air/ H¬2O (fumarol)
c. Gas Asam arang/CO2 (mofet) # 24
Gejala Pasca Vulkani, yaitu tanda-tanda gunung api akan mati dan tidak aktif lagi:
1. Munculnya akhalasi atau sumber air panas, contoh: G. Dieng
2. Keluarnya mata air panas, contoh : Cimelati Jabar
3. Mata air makdani yang mengandung mineral (belerang) contoh : Maribaya, Ciater, baturaden dan Dieng
4. Geyser , sumber mata air panas memancar secara berkala, contoh Yellowstone National Park (USA) # 25
c. Akibat Vulkanisme
1. Dampak postif:
a. Menyuburkan tanah (memperbarui unsure hara)
b. Menghasilkan mineral, bahan galian
c. Sebagai tempat wisata
d. Daerah tangkapan air hujan
2. Dampak negative
a. Saat terjadi letusan banyak material yang merusak
b. Ekhalasi dapat mematikan makhluk hidup
c. Akibat tidak langsung berupa material di lereng dapat membentuk lahar panas dan lahar dingin # 26

3. gempa bumi
Pengertian gempa yaitu getaran kulit bumi oleh kekuatan dari dalam
1. Macam-macam gempa :
a. Berdasar penyebabnya :
1. Gempa tektonik yaitu akibat dari gerakan tektonisme berupa patahan dan lipatan, gempa ini sangat merusak dalam areal yang luas dan memanjang
2. Gempa vulkanik yaitu gempa akibat gunung api meletus gempa ini berasal dari satu titik sehingga akibat kerusakannya tidak terlalu merusak
3. Gempa runtuhan akibat runtuhnya atap gua atau terowongan bawah tanah akibatnya hanya pada tempat terbatas. # 27
b. Berdasarkan bentuk episentrumnya
1. Gempa linier yaitu episentrumnya berbentuk garis memanjang
2. Gempa sentral bila episentrumya berbentuk titik
c. Berdasarkan jarak episentrumnya
1. Gempa setempat bila jarak episentrumnya kurang dari 1000 km
2. Gempa jauh bila jarak episntrumnya sekitar 10.000 km
3. Gempa sangat jauh episentrumnya melebihi 10.000 km
2. Istilah-istilah gempa
a. Hiposentrum : daerah dalam bumi yang menjadi sumber gempa
b. Episentrum: daerah permukaan bumi yang pertama kali menerima getaran gempa
c. Isoseista: garis yang menghubungkan daerah yang memiliki intensitas getaran yang sama
d. Pleistoseista : garis yang melingkari wilayah dengan kerusakan terbesar
e. Episentral : daerah yang terletak dalam pleistoseista
f. Seismograf ; alat pencatat gempa
g. Seismogram : gambaran getaran permukaan bumi oleh seismograf
h. Tsunami ; gempa dasar laut yang menimbulkan gelombang yang sangat tinggi dan kuat dapat menyapu pantai dengan arus baliknya # 28
3. Akibat gempa
1. Deforasi batuan; hancurnya batuan pada lapisan kulit bumi
2. Hancurnya bangunan dan korban jiwa
3. Gempa di dasar laut dapat menimbulkan tsunami



jenis Batuan pada Kerak Bumi :
Batuan pembenruk kulit bumi telah mengalami suatu proses panjang dari berbagai jaman (lihat semester 1 sejarah bumi). Jenis batuan pembantuk kulit bumi yaitu :
1. batuan Beku
Batuan beku terjadi karena magma yang keluar dari dalam bumi atau beradada di dalam bumi melalui proses pendinginan sehingga membeku..
Menurut temapt terjadinya batuan beku terdiri dari :
a. Batuan beku dalam (batuan plutonis/abysis),
Batuan ini membeku jauh di dalam lapisan kulit bumi (dekat dapur magma), sehingga sifat pendinginannya berjalan sangat lambat, maka proses pembentukan kristalnya (kristalisasi) terjadi secara sempurna . Batuan ini mempunyai struktur holokristalin atau granites.
Contohnya granit, diorite. # 4
b. Batuan beku korok /gang
Batuan ini disebut batuan beku hypoabisis, karena terjadinya pembekuan pada celah-celah pipa gunung berapi, pada saat terjadi erupsi magma. Karena proses pendinginan maka magma membeku pada daerah korok atau gang. Sifat pendinginannya agak cepat sehingga kristal-kristalmnya kurang sempurna. Batuan korok ini tampak hamper jadi batuan sebagian masih berupa bahan kristal (groundmassa). Struktur batuan ini adalah porfiris. # 5
Contoh : Granit porfiris, diorite porfiris
c. Batuan beku luar
Batuan ini disebut juga batuan beku effusive. Terjadinya pembekuan di luar permukaan bbumi, proses pendinginannya sangat cepat sehingga tidak membentuk kristal-kristal tetapi sebagai gelas. Struktur batuan ini adalah amorf #6
Contoh : batuan obsidian, batu apung

2. Batuan Sedimen (endapan)
Batuan endapan terjadi akibat proses pelapukan oleh tenaga air, angin dan gletser, kemudian terbawa oleh tenaga tersebut sehingga berpindah tempatnya dan mengendap di tempat yang baru. Ciri khas batuan ini bentuknya berlapis-lapis
Ada 3 macam batuan sediment berdasarkan tenaga pengangkutnya
a. Sedimen akuatis diendapkan oleh air atau media pengangkutnya air, kemudian diendapkan di suatu tempat, Contohnya batu pasir dan tanah liat
b. Sedimen aeolis atau sediment aeris tenaga pengendapnya angin melalui udara, contohnya tanah loss dan tanah pasir
c. Sediemn glacial terjadi di daerah padang es oleh tenaga gletser. Contohnya batu-batu morein # 7

Menurut tempat diendapkannya, batuan sediment debedakan menjadi 5 yaitu
a. sediment teristris, sedimen yang diendapkan di darat, contohnya tanah loss, batu pasir, tanah pasir dan tuff
b. sediment limnis, tempat pengendapannya di rawa-rawa atau danau. Jika sediment itu lebih dari 60% terdiri dari bahan-bahan anorganis disebut sediment anorganis. Contoh tanah rawa. Jika sedimen organis. Contohnya tanah fin atau tanah gambut
c. sediment marine, sedimen yang diendapkan di laut, selat, teluk atau lautan. Contohnya batu kapur, batu gamping, batu karang, dan batu garam.
d. sediment fluvialsedimen ini diendapkan di sungai-sungai. Contohnya pasir, tanah liat dan tanah pasir ditepi sungai
e. sediment galsial, jika endapan ini berada di daerah padang es. Contohnya batu lim dan morein. # 8
Batuan sediment itu ada yang berbutir kasar dan bundar (konglomerat). Ada pula yang berbentuk kasar, tetapi runcing-runcing.(breksi). Ada batuan yang terdiri dari batuan yag terdiri dari hancuran batuan halus dan mengalami sedimentasi. Contoh batu pasir, tanah liat dan batu lim. Sedimen demikian disebut sediment klastis atau sediment mekanis

3. Batuan Malihan (Metamorf)

Tekanan yang kuat dari lapisan kulit bumi di atasnya , suhu yang tinggi dari mantle serta mengalirnya unsur kimia di dalamnya menjadikan batuan berubah sifat fisik, stukrur, dan unsur kimianya membentuk batuan malihan. Contoh batuan malihan adalah : marmer, batubara, batu sabak dll
Dalam proses metamorfosenya batuan ini terdapat tiga factor penting yang berperan yaitu : takan yang sangat kuat, temperatur yang tinggi dan waktu yang lama.
Batuan metamorf dapat berasal dari batuan beku atau batuan sediment. Jadi bahan dasar batua metamorf tidak hanya dari batuan sediment saja tetapi juga dari batuan beku, walaupun dari batuan beku jarang sekali terjadi. #9
Jenis batuan metamorf ada 3 yaitu :
a. batuan metamorphose kontak, yaitu terjadi akibat suhu yang sangat tinggi. Biasanya disebabkan letak batuan itu dekat dengan dapur magma. Contoh batu pualam dan batu bara
batu pualam (marmer) bahan dasarnya adalah limnestone (batu gamping), sedangkan batu bara terjadi dari endapan organis dari vegetasi yang sudah membatu dari suhu yang tinggi dan takanan yang besar. # 10
b. Batuan metamorphose dynamo, terjadi karena tekanan yang kuat (tinggi) dalam waktu yang lama. Batuan ini juga disebut metamorphose kinetis. Contohnya batu tulis # 11
c. Batuan metamorphose pneumasolitis kontak, pada waktu terjadi perubahan bentuk karena pengaruh panas tinggi ada kemungkinan masuknya gas-gas yang mengandung fluor atau bor yang ikut pula berubah. Maka akan terjadi mineral pneumasolitis kontak, mineral ini bentuknya bagus, seperti serat-serat yang sangat indah. Turmalin adalah selikat yang mengandung bor, topaz adalah silikat yang mengandung fluor.Contohnya batu akik # 12

Siklus batuan
1. Bahan cair pijar atau magma yang terdapat di dalam kulit bumi (litosfer) , merupakan bentuk aal mula dari silkus
2. Batuan beku. Terjadi karena proses pendinginan dari magma, membeku dan mengeras
3. Batuan sedimen klastis. Terjadi dari batuan beku yang mangalami kerusakan, hancur karena tenaga eksogen (air, tekanan panas-dingin, an lain-lain), diangkut dan diendapkan pada suatu tempat dan mengeras manjadi batuan sediment (misalnya konglomerat dan breksi)
4. Batuan sediment khemis. Terjadi akibat batuan klastis yang mengalami perusakan oleh tenaga eksogen dan larut di dalam air dan selanjutnya diendapkan secara langsung (misalnya gibs, batu dan garam)
5. Batuan sediment organis. Terjadi dari batuan sediment klastis yang mengalami kerusakan akibat tanaga eksogen, larut dalam air diambil oleh organisme dan bersama-sama organisme itu membentuk batuan sediment
6. Batuan metamorphose. Batuan ini terjadi dari batuan beku atau batuan batuan sedimen yang mendapatkan tekanan tinggi, temperatur tinggi dan waktu yang lama. Ada kemingkinan karena terganggunya keseimbangan pada waktu mengalami suhu tinggi dan tekanan besar, sehingga batuan mencair kembali menjadi magama.









1 komentar:

  1. assalamualaikum
    Terimakasih bu zunikmahatas infonya

    Mohon mampir ke blog saya

    http://sahabatwisnu.blogspot.com

    BalasHapus